tolong tarik aku dari segala hal yang aku suka

Nada Hilwa Thufaila
2 min readMay 22, 2020

aku suka sepi. aku suka menghabiskan waktu dengan diriku sendiri, menyibukkan diri dalam hal-hal yang hanya aku yang mengerti. biasanya aku akan membiarkan anganku mengembara bebas, dari mempelajari gerak-gerik manusia sampai memahami cara Tuhan menarik garis-garis takdir. tapi, pengecualian untuk kamu, tolong interupsi sepiku dan kacaukan dengan suara-suara bisingmu. racuni aku dengan semua ceritamu yang tidak pernah habis kamu sampaikan layaknya doa sakral yang harus dilantunkan dalam ritual di bulan purnama. sekarang, heningmu adalah heningku juga, ributmu adalah ributku juga. dan aku, dalam setiap alunan kata yang kamu bisikkan, akan menjadi serigala yang terus mengamini dalam sebuah lolongan panjang yang mati ditenggelamkan sang malam.

aku suka diam. aku suka saat tidak ada yang ganggu aku. biarkan aku menjelajahi isi otakku sampai pada pintu-pintu yang belum pernah aku lihat, jendela-jendela yang belum pernah aku buka, ruangan-ruangan yang belum pernah aku injak. tapi, pengecualian untuk kamu, tolong ganggu aku semaumu dan bawa aku pergi dari diamku yang semakin lama semakin membuat aku lupa. tarik aku jauh dari hampa menuju ramainya dunia yang dilimpahi gelak tawa. sekarang, sunyimu adalah sunyiku juga, gaduhmu adalah gaduhku juga. kemudian, disini, kamu akan aku buat sebagai salah satu tokoh utama, dan kita bisa membangun satu persatu rumah di kota yang tak apa jika disana, kita hidup beratus-ratus tahun lamanya.

aku suka mimpi. aku suka loncat dari lamunan satu ke lamunan lainnya yang aku punya. terasa menyenangkan berada di dimensi lain meski hanya sesaat, melepaskan diri untuk kabur sementara dari realita-realita yang ingin aku jauhi. tapi, lagi-lagi, pengecualian untuk kamu, tolong sadarkan aku dari semua ilusiku dan tarik aku ke dunia nyata yang sekarang, tanpa ragu, menjadi jauh lebih indah karena ada kamu di dalamnya. tidak ada lagi dunia yang biru, bulan yang pilu, ataupun gelap yang membelenggu. sekarang, khayalanmu adalah khayalanku juga, nyatamu adalah nyataku juga. aku tidak tahu bagaimana, yang aku tahu hanya hariku yang awalnya semu tiba-tiba dipenuhi harapan, dan hatiku yang awalnya beku tiba-tiba dipenuhi kehangatan. mungkin, dalam dunia baruku, tanpa sadar aku menjadikan kamu mataharinya, membiarkan semua berputar berporoskan kamu, tanpa berubah sedikitpun. sebab, kalau aku melangkah sedikit saja, aku takut ditelan gelap, dan tidak ada lagi cahaya ataupun warna yang tersisa untukku.

kamu tahu aku tidak lihai merangkai kata. kemampuanku menyuguhkan romansa dalam bentuk frasa juga bukan yang terbaik, apalagi dari bahasa yang aku ucapkan setiap harinya.
tapi intinya, bawa aku lari.
bawa aku pergi ke tempat-tempat yang aku tidak tahu ada, ke gunung, ke lembah, ke hutan, ke laut, kemanapun yang kamu mau.
bawa aku bertualang.
tolong, ya?

--

--